top of page
Search

Seberapa besar kita menginginkannya?

  • Indra
  • Nov 5, 2020
  • 1 min read

Ketika saya mempersiapkan diri untuk olahraga ketahanan (Maraton, Ironman), saya harus meluangkan waktu setidaknya 12 minggu untuk latihan. Ini saya lakukan jika ingin memastikan agar pengalamannya bisa menyenangkan dan saya bisa selesaitanpa cedera. Bisa gak kalau tanpa latihan yang tepat? Tentu saja bisa. Tapi tentu tanpa kepastian juga.

ree
Read in English here.

Demikian juga hidup kita. Apakah kita serius ingin menjadi kudus? Seseorang tidak bisa siap untuk maraton dalam waktuseminggu, tetapi dengan ketekunan berlatih, dia akan menjadi tambah kuat dan bugar setiap minggu. Begitu juga tidak ada jalan pintas menuju kekudusan, selain melalui ketekunan. Ketekunan di tengah godaan dan berbagai kegagalan. Apakah kita bersedia dan cukup rendah hati untuk belajar dari semua proses itu dan berubah untuk jadi lebih baik?


Salah satu penghalang utama bagi orang-orang untuk ikut acara ketahanan adalah karena mereka keburu membayangkan jaraknya, waktu untuk menyelesaikannya, dan bagaimana mungkin seseorang bisa menyelesaikannya? Saya menemukan bahwa perjalanan menuju kekudusan juga seperti itu. Jika saya terus berpikir seberapa jauh saya telah menjadi suci, pasti terasa menakutkan. Namun, ada dua ungkapan dalam persiapan ketahanan: "percayalah pada latihan" dan "latihan Anda tidak berbohong". Di sinilah iman berperan. Betul, perjalanannya jauh, tapi kita hanya diminta untuk maju selangkah demi selangkah, percaya pada Tuhan. Usaha kita tidak akan tanpa hasil. Bahkan ketika tampaknya menakutkan atau sia-sia, kita kembali ke pertanyaan awal: Seberapa besar kita merindukannya? Seberapa besar keinginan kita untuk menjadi kudus, untuk dipersiapkan, dan berpartisipasi dalam Kerajaan Allah?

 
 
 

Comments


2020 Katolikcast

For limited audience only

  • Anchor
  • Spotify
  • Apple Podcast
  • Breaker
  • Pocket Casts
  • Overcast
  • Radio Public
  • Google Podcast
bottom of page