Pembawa pesan Keadilan Tuhan

Kita ingin Tuhan kita, agama kita dihormati. Idealnya, jika seseorang tidak dapat menghormati Tuhan dan agama kita, setidaknya dia bisa tetap diam dan tidak mengganggu. Andai saja semua orang memiliki standar kesopanan yang sama!

Read this article in English here.

Sayangnya, cara kerja dunia saat ini tidak seperti itu. Dengan kehendak bebas, orang bisa memilih bahkan untuk mengejek Tuhan. Ketika itu terjadi, apa yang akan saya rasakan? Tentu saja saya terluka ketika orang mengejek seseorang yang saya cintai, yang telah begitu baik kepada saya berulang kali. Pertanyaan ini mudah dijawab.

Pertanyaan yang lebih sulit adalah: apa yang harus saya lakukan? Apa yang harus kita lakukan sebagai pengikut Tuhan, ketika Tuhan kita, agama kita diolok-olok? Pastinya kita tidak bisa tinggal diam! Tapi apakah ini tugas kita untuk menjadi malaikat maut bagi para pelakunya? Siapa yang memberikan kita tanggungjawab itu?

Kita lihat di berita, orang-orang menjadi sensitif ketika tokoh suci mereka dilecehkan, dan wajar saja demikian. Tetapi apakah karena itu Anda perlu membunuh? Jika mengikuti suatu agama membuat kita bersikap bodoh terhadap orang lain, atau lebih buruk, menjadi pembawa kematian, mungkin kita harus mempertanyakan pemahaman kita!

Dalam upaya membela "agama" mereka dengan membunuh orang lain, para pelaku hanya mendatangkan lebih banyak pertanyaan dan kesan negatif pada agama mereka secara umum! Dalam upaya meninggikan agama kita dengan menghina orang lain, kita hanya membuat orang menjadi lebih jauh dari Tuhan dan lebih antipati terhadap ke-Kristenan! Inikah buah yang kita inginkan?

Cinta sejati adalah cinta yang telah teruji. Yesus Juruselamat kita telah mengalami ejekan, penyiksaan, penyaliban, dan kematian, karena Kasih-Nya bagi orang-orang berdosa: kita. Sekarang giliran kita. Bisakah kita menahan ejekan dan tetap mencintai? Bisakah kita memperlihatkan, bahwa Tuhan adalah benar-benar Tuhan yang adil dan juga Tuhan yang penuh cinta, bahwa Keadilan itu benar-benar bukan milik kita. Keadilan Tuhan justru menyelamatkan lebih banyak orang yang berdosa! Bisakah kita menjadi pembawa pesan Keadilan itu? Saya sunggu-sungguh ingin mewujudkannya - menanggapi dengan cara yang justru akan menyelamatkan lebih banyak orang berdosa (termasuk diri saya sendiri!)